Jumat, 16 Januari 2015

Jejak Pejalan Sunyi , Sebuah perjalanan mengarungi kesunyian demi kesunyian

Oleh : Mukhanif Yasin Yusuf
Sebuah buku yang mengangkat kisah perjalanan hidup Mukhanif Yasin Yusuf sebagai seorang tunarungu, sebagai seorang pengembara dalam dunia "ketidakmungkinan".
Terdiri dari 18 Bab yang di dalamnya menceritakan lika-liku kehidupan sang penulis yang sangat menyentuh hatiku. Bagiku, beberapa bab di dalam buku ini menyimpan pelajaran yang sangat luar biasa.
Di Bab 5 "Ia Mendengar dengan Cara Berbeda" misalnya, si Ishak harus menerima perlakuan yang kurang mengenakkan dari gurunya. Keterbatasan yang dimiliki Ishak tak membuat dirinya mengeluh dan putus asa sebab ia yakin apa yang terjadi adalah yang terbaik bagi dirinya. Dengan menerapkan suatu cara agar dapat mendengar apa yang disampaikan oleh guru-gurunya, Ishak menjalani kehidupannya di sekolah.
Di Bab 6 " Ia Masih Diuji" perjalanan Ishak untuk melanjutkan pendidikan ke MTs pun bukan tanpa halangan, ia harus menerima siksaan yang mebuat hatinya tersayat luka. Satu pernyataaan sikap Ishak "Aku memang tuli, tapi hatiku takkan pernah tuli". Bagi Ishak, tiada kata menyerah dalam keterbatasan yang dia miliki, dalam pikirannya yang terpenting ia berusaha menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya sebab setelah semua dijalani, diusahakan, diikhtiarkan maka Tuhan-lah yang menentukan akankah usahanya berhasil atau tidak.
Di Bab 9 " Bangkit" aku menemukan sosok Ishak yang menjadi pribadi sebenarnya. Ku temukan puisi di bab ini, begini :
Nyanyian Sunyi 
Di bawah terangnya rembulan malam 
Ku simpan sebuah makna 
Dalam sanubariku
Yang tak dapat kau raih 
Ku nyanyikan sebuah lagu 
Di tengah kesunyian malam 
Namun 
Sunyi tetap membisu 
Yang terdengar hanyalah lagu sendu 
Yang aku dendang di kesunyian malam
Ah begitu mendalam makna yang terkandung di dalamnya. Puisi ini merupakan tempat pengungsian bagi dirinya untuk membebaskan diri dari kesunyian dan kegelisahannya.
Di Bab 11 "Jalan Pembuka" Ishak menjelma menjadi sosok yang berpengaruh. Di SMA, Ishak menjadi seorang ketua OSIS, masuk sebagai finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Di Bab 17 " Aktivis Difabel" membuka mataku bagaimana perjuangannya mengangkat kaum difabel yang sering termarjinalkan, mengalami diskriminasi dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik hingga kehidupan sosial. Dari situlah semangatnya muncul untuk mengaungkan isu difabel di kampusnya lewat forum mahasiswa difabel.
Secara keseluruhan, buku ini sangatlah inspiratif, kisah-kisah yang terkandung di dalamnya disusun secara apik dan mampu mengugah hati ini untuk menyelami setiap makna hidup yang ada.
Budi Wicaksono 

- Founder Difable Care Community UNNES


1 komentar:

  1. Jejak Pejalan Sunyi..novel yang diberi sentuhan fiksi tanpa menghilangkan substansi realitas tentang perjalanan hidup penulis sendiri.. Good!

    BalasHapus